FKM-BP Ancam Aksi 5.000 Massa Jika Genosida Palestina Tak Dihentikan

NSM TV’ Jakarta, 18 Oktober 2024, Pemuda dan mahasiswa dari berbagai organisasi yang tergabung dalam gerakan Bela Palestina berhasil menyelenggarakan aksi solidaritas di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Dalam aksi yang dihadiri oleh ratusan peserta ini, mereka berhasil mensegel gedung Kedubes sebagai bentuk protes terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang terus berlanjut di Palestina.

Aksi dimulai sekitar pukul 13.00 dan berlangsung dengan penuh semangat. Para peserta, yang datang dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa dari universitas-universitas terkemuka di Indonesia, mengangkat spanduk dan poster berisi pesan-pesan tegas yang menolak genosida dan mendesak penghentian dukungan militer Amerika kepada Israel. Beberapa spanduk bertuliskan, “Hentikan Genosida Palestina!” dan “Kedubes AS, Pergi dari Indonesia!” Suara teriakan dukungan untuk Palestina menggema di sekitar Kedubes, menciptakan suasana penuh solidaritas.

Ketua Forum Komunikasi Mahasiswa Bela Palestina (FKM-BP), Namsianto Wakhid, dalam orasinya menegaskan, “Aksi ini adalah wujud solidaritas kami terhadap rakyat Palestina yang tengah menghadapi penindasan. Kami tidak akan tinggal diam melihat tindakan brutal yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan sekutunya. Jika Amerika tidak menghentikan agresi dan pelanggaran hak asasi manusia ini, kami berjanji akan kembali dengan jumlah massa yang lebih besar, mencapai 5.000 orang pada aksi berikutnya.”

Namsianto menambahkan, “Kami ingin mengingatkan bahwa rakyat Indonesia memiliki hak untuk bersuara dan memperjuangkan keadilan. Jika negara-negara besar seperti Amerika Serikat terus berperilaku semena-mena, kami akan melawan dengan lebih banyak orang dan lebih banyak suara.” Ia juga mengumumkan bahwa aksi berikutnya akan dilaksanakan pada hari Minggu, 20 Oktober 2024, untuk menekankan tuntutan mereka kepada pemerintah Amerika.

Aksi ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk media lokal dan tokoh masyarakat. Beberapa perwakilan organisasi non-pemerintah turut hadir, menegaskan pentingnya solidaritas internasional dalam menghadapi isu-isu kemanusiaan. “Kita semua berkewajiban untuk menyuarakan ketidakadilan yang dialami oleh rakyat Palestina. Aksi ini adalah panggilan bagi seluruh dunia untuk bersatu dalam menuntut keadilan,” ujar salah satu aktivis.

Menjelang akhir aksi, para peserta melakukan doa bersama untuk keselamatan dan kebebasan rakyat Palestina, berharap agar suara mereka didengar di tingkat internasional. Mereka bertekad untuk tidak menyerah dan akan melanjutkan perjuangan ini hingga keadilan bagi Palestina terwujud.

Dengan keberhasilan aksi ini, pemuda dan mahasiswa dari gerakan Bela Palestina berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan serupa dan melibatkan lebih banyak elemen masyarakat. Mereka berharap bahwa aksi ini dapat menggugah kesadaran publik dan mendorong langkah konkret dari pemerintah Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.

“Setiap langkah kami adalah langkah untuk keadilan. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan berpartisipasi dalam aksi-aksi mendatang. Mari kita tunjukkan bahwa suara kita tidak bisa diabaikan,” tutup Namsianto Wakhid dengan semangat membara.

(Tim)

Related posts

Leave a Comment